Tuesday 19 June 2012

PUISI MELAYU


MATAHARI KAU NYALAKAN SAMUDERA

Matahari ketika kau baru mengintip
biduk ku sudah menyeberangi sungai ke lautan

tapi bukan aku menunggu kau pada gelombang

tapi menyelami firasat laut dan ikan-ikan

memang kau simpati walaupun aku kekeringan

kadang-kadang bermaharajalela kau mengigit

kepalaku dan tubuhku yang sudah hangus

dan samudera itu selalu berkata:

"jangan kau marah lampu kesiangan itu

biarkan ia menyala semahunya kerana

aku mencintainya sama seperti kalian

mencintainya, kelak dia beradu

di balik bumi, kita boleh berbisik lagi

memilih lauk!"


Jawabku: aku penumpang sampan

yang tidak mengenal jerih

yang letih kerana bahang

tidak juga gentar kawan mu si laun-alun

yang memanggil hililintar mengoncangkan

ombak. Kalau kalian marah, nanti ku adu

kepada Tuhan ku - Engkau jangan biarkan

nyawaku miskin di lautan ini

biar dapur kutidak berasap

kerana aku selalu

memujimu!


Lalu samudera itu bermunanjat:

"Tuhan ku, Engkau jangan terlalu belas

kepada laki-laki yang mengeletek badanku ini,

kelak ia hambamu yang hanya tahu berdoa

tapi pemalas!"


Lalu kami berpandangan

dan ketawa lirih!


Yatim Ahmad
Putatan
By : MaWaR PuTiH 

No comments:

Post a Comment